Senin, 21 Mei 2012

KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN

PENGERTIAN PERSALINAN
          Persalinan adalah pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta)yang telah cukup bulan dan  dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau pun melalui jalan lain dengan bantuan (kekuatan sendiri).

SEBAB TERJADINYA PERSALINAN 
1. Teori penurunan hormon = saat 1-2 minggu  sebelum proses melahirkan dimulai,terjadi penurunan kadar
   estrogen dan progesteron.Progesteron bekerja sebagai penenang otot-otot 
   polos rahim,jika kadar progesteron turun akan menyebabkan tegangnya 
    pembuluh darah dan menimbulkan his.
2. Teori plasenta menjadi Tua = seiring matangnya usia kehamilan,villi chorialis dalam plasenta mengalami
     beberapa perubahan,hal ini menyebabkan turunnya kadar estrogen dan 
    progesteron  yang mengakibatkan tegangnya pembuluh darah sehingga akan
    menimbulkan kontraksi uterus.
3. Teori Distensi Rahim =  
           - otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu
           -  setelah melewati batas tersebut,akhirnya terjadi kontraksi sehingga persalinan
               dapat dimulai
           -  pada kehamilan gameli,sering terjadi kontraksi karena uterus teregang oleh
              ukuran janin ganda, sehingga kadang kehamilan gemeli mengalami persalinan
              lebih dini.
4. Teori Iritasi Mekanis = di belakang serviks terletak ganglion servikalis (fleksus frankenhauser),bila
     ganglion  ini digeser dan di tekan (misalnya oleh kepala janin),maka akan timbul 
      kontraksi uterus.
5. Teori Oksitosin = oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis pars posterior.Perubahan keseimbangan
     estrogen dan progesteron dapat mengubah sensitivitas otot rahim,sehingga sering terjadi
     braxton hicks.Menurunnya konsentrasi progesteron akibat tuanya kehamilan,maka
     oksitosin dapat meningkatkan aktivitas sehingga persalinan dimulai.
6. Teori Hipotalamus - pituitari dan glandula Suprarenalis =glandula suprarenalis merupakan pemicu
     terjadinya persalinan.Teori ini menunjukkan pada
     kehamilan dengan bayi anensefalus sering terjadi
    kelambatan persalinan  karena terbentuknya
    hipotalamus.
7. Teori prostaglandin = konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15 minggu,yang
    dikeluarkan oleh desidua. Pemberian prostaglandin pada saat hamil dapat
    menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga terjadi persalinan.Prostaglandin
    dianggap dapat merupakan pemicu  terjadinya persalinan.
8. Induksi persalinan = persalinan dapat ditimbulkan dengan jalan seperti : gagang lamaria,
   amniotomi,oksitosin drip.
9. Teori berkurangnya Nutrisi = berkurangnya nutrisi pada janin yang dikemukakan oleh Hippokrates untuk
    pertama kalinya.Dimana bila nutrisi pada janin berkurang,maka hasil 
    konsepsi akan segera dikeluarkan.
TAHAPAN PERSALINAN

Kala I ( kala Pembukaan )
         yang dimaksud persalinan kala I ialah jika sudah terjadi pembukaan serviks dan terjadinya  kontraksi secara teratur minimal 2 kali dalam waktu 10 menit selama 40 detik .Kala I ini merupakan kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan 0 -10 cm (pembukaan lengkap).Proses ini terbagi dalam 2 fase yakni:
1. fase laten yaitu terjadi sekitar 8jam dimana serviks membuka sampai 3 cm 
2. fase aktif,dikatakan fase aktif  jika serviks membuka dari 3-10 cm dan durasinya sekitar 7 jam dan 
    biasanya sering terjadi his yang kuat.
       Lamanya kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam,sedangkan untuk multigravida sekitar 8 jam.Beradasarkan kurve Friedman,diperhitungkan pembukaan primigravida 1 cm/jam dan pembukaan pada miltigravida 2 cm/jam.

Kala II (kala Pengerluaran Bayi)
         Kala II merupakan kala pengeluaran bayi,dimulai dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir.Uterus dengan kekuatan hisnya ditambah dengan kekuatan meneran akan mendorong bayi hingga lahir.Biasanya berlangsung 2 jam pada primigravida dan 1 jam pada multigravida.Diagnosis persalinan kala II dapat ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam /VT untuk memastikan pembukaan lengkap dan kepala janin sudah tampak di vulva dengan diameter 5-6 cm. Gejala utama kala II yaitu: 
1. Kontraksi (his) semakin kuat dengan interval 2-3 menit,dengan durasi 50-100 detik.
2. menjelang akhir kala I ,ketuban pecah yang ditandai dengan pengeluaran cairan secara mendadak.
3. ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti keinginan meneran karena tertekannya
     fleksus frankenhouser 
4. Dua kekuatan,yakni his dan meneran akan mendorong kepala bayi sehingga kepala membuka  pintu ;
    suboksiput bertindak sebagai hipomochlion,berturut-turut lahir mulai dari ubun-ubun besar ,dahi,hidung,
    dan muka serta kepala seluruhnya.
5. Kepala lahir seluruhnya dan di ikuti oleh putaran paksi luar,yaitu penyesuaian kepala pada punggung.
6. Setelah putaran paksi luar berlangsung,maka persalinan bayi ditolong dengan jalan seperti berikut:
    a. pegang kepala pada tulang oksiput dan bagian bawah dagu,kemudian ditarik curam ke bawah untuk
        melahirkan bahu depan ,dan curam ke atas untuk melahirkan bahu belakang.
    b. setelah kedua bahu bayi lahir,ketiak dikait untuk melahirkan sisa badan bayi.
    c. bayi lahir di ikuti oleh sisa air ketuban.
7. Lamanya kala II  untuk primigravida 50 menit dan multigravida 30 menit.

Kala III (kala Uri/pelepasan plasenta)
         Kala III adalah waktu untuk pelepasan dan pengeluaran plasenta.Setelah kala II yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit,kontraksi uterus tidak berhenti sekitar 5-10 menit. Dengan lahirnya bayi dan proses retraksi uterus, maka plasenta lepas dari Nitabusch.Lepasnya plasenta sudah dapat diperkirakan dengan memperhatikan tanda-tanda sebagai berikut:
1.Uterus menjadi berbentuk bundar.
2. tali pusat bertambah panjang 
3.adanya semburan darah 
4. uterus terdorong ke atas,karena plasenta dilepas ke segmen bawah rahim (SBR)


Kala IV (kala Observasi/kala pengawasan)
       Kala IV mulai dari lahirnya plasenta selama 1-2 jam.Pada kala ini dilakukan observasi terhadap perdarahan pascapersalinan,paling sering terjadi pada  2 jam pertama.Observasi dilakukan :
1. Tingkat kesadaran klien
2. pemeriksaan tanda-tanda vital : TD,Pols, RR,Suhu
3. kontraksi uterus 
4. terjadinya perdarahan.perdarahan dianggap masih normal bila jumlahnya tidak melebihi 400-500 cc.



Kamis, 10 Mei 2012

PROSES TERJADINYA MENSTRUASI PADA WANITA

          Haid merupakan hal yang alamiah bagi wanita yang sehat.Dimana pada setiap bulannya seorang wanita akan mengalami perdarahan yang disebut menstruasi. Proses menstruasi adalah peluruhan dinding Rahim (endometrium) yang disertai dengan terjadinya perdarahan. Proses menstruasi  umumnya tidak terjadi pada ibu hamil. Menstruasi biasanya akan  terjadi setelah terjadinya perubahan pada fisik di masa pubertas yang ditandai dengan payudara mulai membesar, rambut tumbuh diseputar alat kemaluan, di aksila dan vagina mengeluarkan cairan keputih-putihan.
          Siklus haid yang normal  berkisar antara 28 - 29 hari. Ada beberapa perempuan yang masa siklusnya berlangsung dari 20 sampai 35 hari masih dianggap normal.Menstruasi bervariasi bagi setiap wanita dan hampir 90% wanita memiliki siklus haid 25-35 hari  dan sekitar 10-15 % yang memilki siklus haid 28 hari.Namun, beberapa wanita memilki siklus yang tidak teratur dan hal ini bisa menjadi indikasi adanya masalah kesuburan. Menstruasi ini merupakan siklus yang berulang-ulang pada organ reproduksi perempuan.Normalnya menstruasi berlangsung selama 3 - 7 hari.

      Setelah pubertas, ovarium memiliki korteks tebal yang mengelilingi suatu medula yang mengandung banyak pembuluh darah. Pada saat lahir korteks mengandung sejumlah folikel primer ovarium. Setelah pubertas, setiap bulan beberapa folikel berkembang membentuk folikel vesikularovarium (folikel graaf) yang biasanya menjadi matur dan rupture, kemudian mengeluarkan ovum. Proses ini disebut ovulasi. Ovum melewati tuba uterin sepanjang ujung fimbriae dan dapat difertilasi oleh sperma pria. Fertilasi terjadi biasanya pada segitiga lateral tuba uterine.
         Ada beberapa hormon yang mempengaruhi terjadinya mentruasi yaitu: 
1. Hormon GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon)
2. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
3. LH (Luteinizing Hormone)
4. Estrogen dan progesteron
      Bagaimana hormon ini dapat mempengaruhi sehingga dapat terjadinya menstruasi?
Yaitu :Seorang wanita memiliki dua ovarium dimana masing-masing menyimpan sekitar 200.000 hingga 400.000 folikel/sel telur yang  belum matang.Normalnya,hanya satu atau beberapa sel telur yang tumbuh setiap periode menstruasi dan sekitar hari ke 14 sebelum menstruasi berikutnya,ketika sel telur tersebut  telah matang maka ovum tersebut akan dilepaskan dari ovarium dan kemudian berjalan menuju Tubafallopi untuk kemudian dibuahi.Proses pelepasan ini di sebut dengan "Ovulasi".
Hormon GnRH dikeluarkan dari Hipotalamus yang kemudian memicu hipofisis anterior untuk mengeluarkan hormon FSH,hormon  FSH ini akan terus memicu pematangan folikel diovarium sehingga terjadi sintesis Estrogen dalam jumlah yang besar.Proses ini akan mengakibatkan proliferasi sel endometrium/penebalan.Estrogen yang tinggi akan memberi tanda kepada  hipofisis untuk mengeluarkan hormon LH, hormon ini akan mengakibatkan Ovulasi dan memicu korpus luteum untuk mensintesis Progesteron.Hormon progesteron sendiri menyebabkan perubahan sekretorik pada endometrium sehingga terjadilah fase sekresi/fase luteal.Fase sekresi ini tetap berlangsung 14 hari,meskipun  dalam siklus haid yang bervariasi.

Fase terjadinya Menstruasi:

 1. Fase Menstruasi
Pada fase ini dinding rahim akan mengalami peluruhan dan keluar melalui vagina dalam bentuk darah dengan kadar kekentalan yang berbeda-beda. Terkadang terdapat juga gumpalan-gumpalan darah dalam proses tersebut. Fase ini berlangsung selama 3 sampai dengan 4 hari.

2. Fase Pasca Menstruasi
Selama kurang lebih 4 hari luka akibat peluruhan dinding rahim tersebut akan sembuh secara perlahan.

3. Fase Poliferasi atau pra-ovulasi
Fase ini terjadi setelah penyembuhan berhasil. Pada fase ini dinding rahim mengalami penebalan dengan tebal kurang lebih 3.5 mm. Fase ini berlangsung dari hari 5 sampai dengan hari ke 14. Pada fase ini leher rahim akan mengeluarkan lender yang bersifat basa untuk menetralkan sifat asam yang di hasilkan oleh vagina. Penetralan ini terjadi untuk memperpanjang hidup sperma sehingga pembuahan lebih mudah terjadi.

4. Fase Sekresi atau ovulasi
Fase ini terjadi pada hari ke 14 atau yang di kenal dengan masa subur. Pada fase ini sel endometrium mengeluarkan glikogen dan kapur yang nantinya digunakan sebagai bahan makanan untuk telur yang sudah di buahi. Pada fase ini ovum di matangkan dan siap untuk di buahi.

5. Fase Pascaovulasi
Jika ovum tidak dibuahi maka hormone progesterone dan hormon estrogen mengalami kemunduran sehingga fase menstuasi terjadi kembali.






KONSEP DASAR MASA NIFAS

 PENGERTIAN MASA NIFAS  
      Masa nifas (peurperium),berasal dari bahasa latin,yakni peur yang artinya bayi dan parous artinya melahirkan,atau berarti masa sesudah melahirkan. 
      Masa nifas (peurperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali kekeadaan seperti sebelum hamil.Masa nifas ini berlangsung selama kurang lebih 6 minggu.
      Periode masa nifas adalah periode waktu selama 6-8 minggu setelah persalinan.Proses ini dimulai setelah selesainya peralinan dan berakhir setelah alat-alat reproduksi kembali seperti keadaan sebelum hamil sebagai akibat dari adanya perubahan fisiologi dan psikologi karena proses persalinan.

3 PROSES PENTING MASA NIFAS 
  1. INVOLUSI  yaitu perubahan uterus setelah persalinan yang terjadi secara  berangsur-angsur dimana setelah plasenta lepas,otot rahim akan berkontraksi atau mengerut sehingga pembuluh darah terjepit dan perdarahan berhenti.Setelah bayi lahir umumnya berat rahim menjadi 1.000 gr dan dapat diraba kira-kira setinggi 2 jari di bawah umbilikus.Setelah 1 minggu kemudian beratnya berkurang jadi sekitar 500 gr.Sekitar 2 minggu beratnya sekitar 300 gr dan tidak dapat teraba lagi.Jadi,secara alamiah rahim akan kembali mengecil perlahan-lahan kebentuk semula,setelah 6 minggu beratnya 40-60 gr.Pada saat inilah dianggap bahwa masa nifas telah selesai.Namun,sebenarnya rahim akan kembali keposisi yang normal dengan berat 30 gr dalam waktu 3 bulan setelah masa nifas,begitu juga kondisi ibu akan kembali normal secara keseluruhan.
  2. kekentalan darah (hemokonsentrasi) kembali normal,yaitu setelah melahirkan sistem sirkulasi darah ibu akan kembali seperti semula.Darah kembali mengental,dimana kadar perbandingan sel darah kembali normal.Hal ini umumnya terjadi pada hari ke 3 sampai ke 15 pasca persalinan.
  3. Laktasi dan Menyusui,yaitu proses yang timbul setelah plasenta atau ari-ari lepas.Plasenta mengandung hormon penghambat prolaktin (hormon plasenta) yang dapat menghambat pembentukan ASI.Setelah plasenta lepas hormon itu tidak lagi dihasilkan ,sehingga terjadi produksi ASI.ASI keluar 2-3 hari setelah melahirkan.
TAHAP-TAHAP MASA NIFAS
  1. Periode immediate postpartum yaitu masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam.Pada masa ini serinng ditemukan masalah seperti  perdarahan karena atonia uteri.Oleh karena itu,bidan dengan teratur harus melakukan pemeriksaan kontraksi uterus,pengerluaran lokia,tekanan darah dan suhu.
  2. periode early postpartum (24 jam -1 minggu),pada fase ini bidan harus memastikan involusio uteri dalam keadaan normal,tidak ada perdarahan,lokia tidak berbau busuk,tidak demam,ibu cukup mendapatkan nutrisi makanan dan cairan,serta dapat menyusui dengan baik.
  3. periode late postpartum (1 minngu -  5 minggu ),pada periode ini bidan tetap melakukan peawatan dan pemerikasaan sehari-hari serta konseling tentang KB. 
TUJUAN MASA NIFAS
  1.  Menjaga kesehatan ibu dan bayi,baik fisik maupun psikologi.
  2.  mendeteksi masalah,mengobati,dan merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.
  3.  memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehata  diri,nutrisi,KB,cara dan manfaat    menyusui ,imunisasi,serta perawatan bayi sehari-hari
  4.  memberikan pelayanan KB.
              Asuhan kebidanan masa nifas merupakan penatalaksanaan asuhan yang diberikan pada pasien mulai dari pascapersalinan  sampai dengan kembalinya tubuh dalam keadaan seperti sebelum hamil.
Beberapa peran bidan pada masa nifas :
  1. memberi dukungan yang terus-menerus selama masa nifas yang baikdan sesuai dengan kebutuhan ibu,supaya dapat mengurangi ketegangan fisik dan psikologi selama persalinan maupun nifas.
  2. sebagai promotor hubungan yang erat antara ibu dan bayi 
  3. mengondisikan ibu untuk menyusui bayinya dengan cara meningkatkan rasa nyaman.
        

antara Ada dan Tiada " C I N T A "

                                    Sungguh ini bukan ego ku,

                               inginkan diri MU....

                               Namun,inilah rasa ingin meraih 

                               tapi,tak mampu menggapai....

                               Aku tak punya daya dan kuasa,

                               untuk menahan kesakitan dan kepedihan ini

                               disetiap kenyataan tentangMU...

                               Aku hanya seorang insan lemah,

                               yang selalu berharap akan smuanya berubah...

                               Semua tlah terjadi,,,

                               sebagaimana angin berhembus

                               Aku hanya bisa merasakan syahdunya angin itu,

                               dan tak bisa mendekapnya...

                               Cinta itu seperti matahari,

                               memberi tanpa berharap kembali

                               dan tak memilih siapa yang disinari....

                               Berharap kasih yang tak sampai

                                 "hingga ADA secerca Harapan"